SEJARAH
SINGKAT DESA PUCANGARUM
Sekitar tahun 1512 kerajaan Majapahit mengirimkan Danyang untuk membuat cikal
bakal desa Pucangarum, ketika itu penebangan hutan yang pertama dipimpin oleh
Darmawongso yang memulainya disebelah Selatan. Kemudian dilanjutkan ke wilayah
tengah yang dipimpin Sengkeni, setelah selesai dilanjutkan sampai ke wilayah
utara bagian tengah sampai bagian barat yang dipimpin Arifin, karena berjalan
dengan lancer beliau mengatakan “lolos ora ono sandupoyo opo-opo” yang artinya
Sukses tanpa ada halangan suatu apapun sehingga kelompok tersebut dinamakan
kelompok Losari. Kemudian setelah itu dilanjutkan ke wilayah utara bagian timur
yang dipimpin oleh Shofiyah sampai selesai, setelah selesai mereka
bermusyawarah untuk memberi nama kelompoknya, karena disitu ada pohon Jambe yang
sangat besar langsung saja mereka merujuk menjadikan nama pohon tersebut untuk
menjadi nama kelompoknya, sehingga kelompok tersebut diberi nama kelompok
“Pucang” yang diambil dari nama sebuah pohon tersebut yang diambil dari nama
bahasa jawa.
Dari sini sudah ada tiga kelompok yaitu Kelompok
Losari, Kelompok Pucang dan Kelompok Selatan yang belum mempunyai nama, dari
ketiga kelompok ini ingin dijadikan satu wadah atau satu kelompok besar dan
satu yang memimpin, oleh karena itu diadakan musayawarah besar-besar yang
bertempat di kelompok Pucang yang cuman dihadiri semua warga dari kelompok
Losari dan Pucang sedangkan kelompok Selatan tidak menghadiri musyawarah
tersebut, walaupun demikian musyawarah tetap dilaksanakan dan msih sulit untuk
menentukan nama kelompok besar tersebut. Ditengah-tengah musyawarah tiba-tiba
dikejutkan dengan jatuhnya bunga jambe yang baunya sangat harum sehingga
membuat penasaran, karena digegerkan dengan jatuhnya bunga jambe yang sangat
harum sehingga musyawarah berhenti sejenak, dari ini salah seorang dari
kelompok Selatan mendengar kalau di Pucang ada bunga Jambe yang baunya sangat
harum sehingga membuat warga kelompok Selatan berlarian dan berbondong-bondong
menuju Pucang untuk melihat Bunga Jambe yang sangat harum, sesampainya disitu
salah seorang dari kedua kelompok tersebut ada yang bilang “Ooooo Tibakne Wong
Kidul Iku Gendandapan”, mendengar ucapan tersebut langsung diambil kesimpulan
dan dijadikan nama untuk kelompok Selatan Yaitu kelompok “Randap” wonge podo
gendandapan. Dari sini sudah terbentuk nama-nama ketiga kelompok tersebut
yaitu, Losari, Pucang dan Randap.
Kemudian musyawarah dilanjutkan kembali dan mengambil
sebuah kesimpulan karena ada Pohon Jambe yang sangat Besar dan bunganya harum,
ada yang bilang kalau begitu kita beri nama Pucang Wangi, mendengar nama
Pucangwangi salah satu dari mereka ada yang berpendapat kalau pucangwangi
terlalu mencolok bagaimana kalau kita beri nama Pucangarum, setelah mendengar
dan berpikir mengenai nama Pucangarum akhirnya semua warga setuju dan sepakat
untuk memberi nama PUCANGARUM yang diambil dari nama Pohon Jambe dan Bunganya
yang harum.
Dari sini ketiga kelompok tersebut dijadikan dalam
satu wadah atau satu kepengurusan/kepemimpinan dengan nama kelompok besar yaitu
“PUCANGARUM”.
0 komentar:
Posting Komentar