Kerajinan pelepah pisang, menjadi sumber pendapatan warga Pucangarum, selain mengandalakan dari hasil panen disawah, seperti diketahui mayoritas penduduk Pucangarum bekerja sebagai petani, mereka menggantungkan hidup dari hasil panen padi. Letak Desa pucangarum yang berada di dekat aliran sungai bengawan solo, membuat warga masyarakat hanya bisa menanam padi, apabila sungai bengawan solo meluap dan banjir melanda, sudah pasti mereka akan gigit jari karena sawah yang diharapkan terendam banjir
Tepatnya
tahun 2000, Kasmuri salah satu warga Pucangarum diperkenalkan oleh temanya dari
Kota Gresik dengan pelepah pisang. Kasmuri diajari cara mengolah pelepah pisang
menjadi untaian tali-tali yang selanjutnya
akan diolah menjadi aneka kerajinan, tidak hanya diajari cara mengolah, Kasmuri pun diajari cara membuat
alat sederhana untuk menganyam tali.
“pelepah pisang sangat membantu perekonomian
kami,awalnya hanya saya yang membuat
kerajinan ini, kemudian saya mencoba mengajak tetangga, akhirnya
mereka merasakan manfaat dari pelepah pisang itu sendiri,dan kini hampir
seluruh warga pucangarum membuat kerajinan ini” ujar Kasmuri yang merupakan
pelopor pembuat pelepah pisang
Seiring berjalannya waktu, Kasmuri mencoba
menciptakan alat modern untuk menganyam pelepah pisang, dan terciptalah alat
canggih dioperasikan dengan dynamo, banyak warga yang memesan alat kepadanya,
Anyaman tali pelepah pisang dihargai Rp. 3000,00/Kg oleh tengkulak, menurut
Kasmuri dulu warga kesulitan menjual hasil tali pelepah pisang, namun kini
banyak tengkulak yang memasok tali pelepah pisang dari pucangarum, tali-tali
tersebut berikutnya dikirim ke Gresik dan Cirebon, sebagai bahan baku pembuat
kursi, tas, dan lain-lain.
Bahan baku pelepah pisang yang sangat mudah dipasok,
sangat menguntungan warga pucangarum, selain mencari sendiri, warga biasa
membeli bahan baku pelepah pisang kepada tengkulak dengan harga Rp. 2200,00/Kg,
Pelepah pisang yang merupakan sampah , namun sangat berperan penting terhadap
kelangsungan hidup warga Pucangarum.
Kasmuri berfikir untuk mengolah tali-tali pelepah
pisang menjadi produk, sehingga pendapatan warga akan lebih banyak, namun keterbatasan SDM dan kesulitan
memasarkan produk, menjadi hambatan baginya. Harapan Kasmuri, Semoga kedepan
Industri rumahan ini mampu tumbuh menjadi sebuah usaha besar.
Wahh artikelnya bagus dan bermanfaat banget nih
BalasHapusKunjungi juga www.smartkiosku.com atau www.serbamultimedia.com
TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG
Hapus